Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Just Human

Total Tayangan Halaman

Rabu, 12 Oktober 2011

BAHLUL DAN SAUDAGAR

Pada suatu hari, bahlul sedang berdoa dengan khusyu. Seorang saudagar kaya mengamatinya dan tersentuh karena kekhusyuan dan ketulusan bahlul itu. Kepada bahlul itu, ia menawarkan sekantung penuh uang, “Aku tahu kau akan menggunakan uang ini di jalan Tuhan. Ambillah uang ini.”3092009
“Sebentar,” jawab sang Bahlul, “aku tak yakin apakah aku berhak untuk mengambil uangmu. Apakah kau orang kaya? Apakah kau punya uang lebih di rumahmu?” “Oh, iya. Setidaknya aku punya seribu keping emas di rumahku,” saudagar itu mengakui dengan bangga.
“Apa kau ingin punya seribu keping emas lagi?” bahlul bertanya. “Tentu saja. Setiap hari aku bekerja keras untuk mendapatkan lebih banyak lagi uang.”
“Dan setelah itu, apa kau ingin punya lebih banyak lagi ribuan keping emas?”
“Pasti. Setiap hari, aku berdoa agar aku dapat menghasilkan lebih banyak uang untukku.”
Bahlul lalu menyerahkan sekantung keping emas kembali kepada saudagar. “Maaf, aku tak dapat mengambil emasmu,” jawab bahlul , “seorang yang kaya tak berhak untuk mengambil uang dari seorang pengemis.”
“Bagaimana kau ini? Enak saja kau sebut dirimu orang kaya dan kau panggil aku pengemis!” saudagar itumarah-marah.
Sang Bahlul menjawab, “Aku adalah orang kaya karena aku puas dengan apa saja yang Tuhan berikan kepadaku. Sementara kau adalah pengemis, karena tidak peduli berapa banyak yang kau miliki, kau selalu tidak puas, dan selalu meminta lebih kepada Tuhan.”